Jumat, 04 September 2009

tak perlu kau memandangku seperti itu

tak perlu kau memandang sinis pada pengemis itu
karena kau pun serupa pengemis dalam pandangan-Ku
mengemis dengan doa-doa miris, terkadang sinis
demi sebuah niat yang kadang amat bengis

tak perlu kau memandang remeh pada pengamen itu
karena kau pun serupa pengamen dalam pandangan-Ku
menyanyikan lagu-lagu dengan suara serupa kaleng rombeng
demi sebuah niat yang kadang melenceng

tak perlu kau memandang hina pada pelacur itu
karena kau pun serupa pelacur dalam pandangan-Ku
menjual tubuhmu, pun menggadaikan jiwamu
demi sebuah niat yang kadang tak menentu

ah, tak perlu kau memandangku seperti itu
seolah kau lebih baik dariku
seolah kau lebih sempurna dariku
karena kau tetaplah kau dalam pandanganku
meski kau tak pernah menganggapku ada dalam duniamu
dan, satu yang selalu menguatkanku
karena aku selalu memandangmu tanpa karena













(3 September 2009)

Tidak ada komentar: