Kamis, 24 September 2009

perempuan

perempuan
bangunlah dari mimpi masa kecilmu
kau telah dewasa
dan bukan lagi masa suka-suka
atau canda tawa semata

perempuan
bangunlah dari mimpi masa kecilmu
karena hidup bukan sekadar mimpi
tentang dongeng sang putri
yang dipinang sang pangeran
dengan segala kemewahan
dengan segala kenyamanan

perempuan
bangunlah dari mimpi masa kecilmu
karena hidupmu lebih mulia
dari sekadar menghamba pada cinta

perempuan
kaulah itu cinta
tak perlu lagi kau meminta
kelak di rahimmu, cinta akan tumbuh sempurna
menerobos liang vagina dan menghuni dunia

perempuan
kaulah itu cinta
menahan sakit pun demi cinta
maka tak perlu kau begitu menghamba
ketika kau terluka, karena cinta bukanlah luka
yang ada hanya luka bersemir cinta

perempuan
kaulah itu cinta
di tanganmu, generasi dunia dipertaruhkan
entah cerah, entah mendung
tergantung pada apa yang kau kandung
dalam otakmu, dalam pikirmu
dalam lakumu, dalam bibirmu
dalam tubuhmu, dalam seluruhmu

perempuan
kaulah itu cinta
seteguh karang, setangguh ombak
sehangat mentari, sesejuk embun
seluas samudera, seindah bintang

perempuan
kaulah itu cinta
dan kau tak perlu menghamba padanya
karena cinta telah bersemayam dalam tubuhmu

perempuan
bangunlah dari mimpi masa kecilmu
karena hidup bukan sekadar mimpi
tentang dongeng sang putri
dan belajarlah berlari
membangun impianmu sendiri
dengan segala potensi diri
yang telah kau miliki

perempuan
kaulah sakti, ketika kau menjadi ibu
kaulah jiwa, ketika kau menjadi istri
kaulah bakti, ketika kau menjadi putri
kaulah cinta bagi dunia
dan kau tak perlu lagi menghamba padanya







(24 September 2009)

Tidak ada komentar: