kau penikmat permen kapas
lidahmu melumat hingga tandas
dan kau tertawa menikmatinya
serupa kanak-kanak yang enggan dewasa
kau penikmat permen kapas
lidahmu melumat hingga tandas
seolah kau menikmati pestapora
dalam sebuah pasaraya
kau penikmat permen kapas
lidahmu melumat hingga tandas
sayang, aku bukan permen kapas
dan kau tak bisa melumatku hingga tandas
sayang, aku bukan permen kapas
dan kau tak bisa merampas kebebasanku
(29 September 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar