Jumat, 04 September 2009

dan, biarlah ku nikmati nyeri

terbangun pagi ini
dengan kepala nyeri
meski mentari telah meninggi

ah, nyeri ini
karena aku terlalu memaksa diri
menghapusmu dari memori

ah, nyeri ini
karena aku terlalu memaksa diri
melupakan semua katakatamu
yang kau muntahkan di hadapanku
dan, aku hanya diam membisu

demi perempuanmu,
kau menuduhku telah mengutukmu
tuduhanmu benarbenar membunuhku
kau menuduhku sebagai teroris
ah, tuduhanmu benarbenar sadis

ah, nyeri ini
karena semalam aku terlalu memaksa diri
menghibur diri bersama para penunggu malam

ah, nyeri ini
setengah mati ku enyahkan dari diri
hingga aku hampir tak sadar diri
dan, minum pil penghilang nyeri

demi perempuanmu,
telah ku maafkan semua katakatamu
dengan sebaris doa di setiap sujudku
dan, bukan mengutukmu
seperti pernah kau lakukan dulu

demi perempuanmu,
telah ku maafkan semua katakata
yang telah kau muntahkan padaku
dan, aku tak pernah menghinamu
meski kau bukan seorang sarjana
seperti tuduhanmu itu

dan, biarlah ku nikmati nyeri ini
bersama sebutir aspirin dan segelas kopi

sendiri
di pagi ini












(3 September 2009)

Tidak ada komentar: