terbangun pagi ini
dengan kepala nyeri
meski mentari telah meninggi
ah, nyeri ini
karena aku terlalu memaksa diri
menghapusmu dari memori
ah, nyeri ini
karena aku terlalu memaksa diri
melupakan semua katakatamu
yang kau muntahkan di hadapanku
dan, aku hanya diam membisu
demi perempuanmu,
kau menuduhku telah mengutukmu
tuduhanmu benarbenar membunuhku
kau menuduhku sebagai teroris
ah, tuduhanmu benarbenar sadis
ah, nyeri ini
karena semalam aku terlalu memaksa diri
menghibur diri bersama para penunggu malam
ah, nyeri ini
setengah mati ku enyahkan dari diri
hingga aku hampir tak sadar diri
dan, minum pil penghilang nyeri
demi perempuanmu,
telah ku maafkan semua katakatamu
dengan sebaris doa di setiap sujudku
dan, bukan mengutukmu
seperti pernah kau lakukan dulu
demi perempuanmu,
telah ku maafkan semua katakata
yang telah kau muntahkan padaku
dan, aku tak pernah menghinamu
meski kau bukan seorang sarjana
seperti tuduhanmu itu
dan, biarlah ku nikmati nyeri ini
bersama sebutir aspirin dan segelas kopi
sendiri
di pagi ini
(3 September 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar