Sabtu, 19 September 2009

lebaran

"saling memaafkan tak perlu menunggu lebaran tiba"
begitu pesan kakek ketika aku masih kanak-kanak dulu

"minta maaf tanpa mengubah perilaku dan kata itu percuma"
begitu pesan nenek ketika aku masih kanak-kanak dulu

dan aku masih harus belajar tentang itu
sampai uban mulai tumbuh di sela-sela rambutku
sampai garis halus mulai mengalur di sekitar mataku

dan aku masih sering bertanya pada diri
apakah lebaran itu hanya sekadar tradisi
serupa mudik dan jalanan berisik
yang selalu membuat hati terusik

bagi kanak-kanak,
lebaran selalu menyenangkan
malam lebaran penuh petasan
nyala kembang api beraneka warna
baju baru dan lembaran uang baru
ketupat dan opor ayam tersedia di atas meja

bagi orang tua,
lebaran masihkah menyenangkan ?
lebaran masihkah tetap demikian ?

lebaran semestinya perubahan
dan memperbaiki kesalahan
setelah saling memaafkan

semoga,
lebaran bukan hanya nyala petasan
lebaran bukan hanya nyala kembang api
lebaran bukan hanya baju dan uang baru
lebaran bukan hanya ketupat dan opor ayam

semoga,
lebaran menjadikan hati semakin lebar
memaafkan segala kesalahan
memperbaiki segala kesalahan
menuju sebuah perubahan
dan menghargai setiap perbedaan

semoga










(19 September 2009)

Tidak ada komentar: