mungkin saja kau telah jadi hujan
pada kemarau, yang pernah menghampiriku
atau mungkin kau sekadar menjelma embun,
yang telah mampir pada pagiku
mungkin...
sayang, kau tak pernah sadar
bila hujan yang mampir itu
telah menawanku begitu rupa
dan, kau pun tak pernah sadar
bila embun yang menetes pada keningku
telah jadi luka pada ruang jiwaku
ah, mengapa kau memilihku ?
untuk kau simpan pada ladang hatimu
sebab aku selembar daun,
yang ngungun di antara ribuan daun
pada belantara hutanmu
biarkan saja aku menua
dan, terjatuh pada tanahku
sebab itulah takdirku
(27 Februari 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar