kau ulurkan jabat persahabatan. dan, aku tulus menerima dengan kedua tangan. kau tanyakan segala tentangku. dan, aku jawab tanpa ragu. hingga kau menusuk punggungku dengan selembar catatan penuh makian, yang kau bungkus dengan senyuman. ah, persahabatan macam apa yang kau tawarkan padaku. sebab jawabmu pun tak pernah kutelan. hanya selembar sasirangan tiba di beranda pada siangku, yang mungkin kau kirim sebagai tanda perpisahan.
(7 Februari 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar