sempat kau bilang lupa namaku
meski kau bilang tak lupa wajahku
pun tak lupa pada wujud luguku
dan, aku bilang tak mengapa
aku telah terbiasa dilupakan siapa saja
setelahnya, kau mulai rajin mengenalku kembali
teman yang sempat kau lupakan itu
hingga kau bilang mulai rindu padaku
dan, kau bisikkan cinta padaku
aku hanya tersenyum
mendengar segala pengakuanmu
yang mungkin saja terburu rindu dan waktu
ketika kau tanya aku
tentang rindu yang sama padamu
pun tentang cinta yang sama padamu
maafkan aku bila tak mampu
beri rindu yang sama padamu
pun beri cinta yang sama padamu
karena aku bukan lagi temanmu yang lugu,
yang sempat kau lupakan itu
bila kau tanya padaku
tentang rindu
pun tentang cinta itu
maafkan aku,
karena aku masih belajar merindu
pun mencintaimu seperti milikmu
maafkan aku,
karena setengah hatiku
ada padanya, yang setia
dalam senandung novena
pun yang setia
dalam cinta tanpa karena
maafkan aku,
bila masih belajar merindu
pun mencintaimu seperti milikmu
sembari belajar melupa padanya
yang setia dalam cinta tanpa karena
maafkan aku,
bila jujur ini menyakitimu
dan menyakitinya
(19 Januari 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar