Kamis, 04 Februari 2010

: sang pemanah

malam ini,
aku menjelma kabut
yang menemanimu menyingkap kalut

dan, esok pagi
aku menjelma embun
yang membasuhmu dari segala ngungun

hingga kau mampu
membalut segala luka
pun mengusir segala jengah
dalam langkah-langkah gagah
seorang satria pemanah,
meski tanpa busur dan anak panah

karena bagiku,
mata tak kasat mata milikmu
adalah senjata paling mematikan
dan menghujam ke dalam ulu hati
setiap musuh yang tak punya nurani


(21 Januari 2010)

Tidak ada komentar: