Kamis, 04 Februari 2010

sebab aku adalah aku, bukan kau

tak hendak kutulis puisi
dari sebuah luka hati
seorang lelaki,
yang mencintai sunyi

sebab aku menulis puisi
dari nyanyian-nyanyian hati,
yang menyenandungkan melodi

tak hendak kutulis kisah
dari sebuah dera jengah
seorang pemanah,
yang sedang istirah

sebab aku menulis kisah
dari derap langkah-langkah,
yang tak mengenal lelah

pun tak hendak kutulis cinta
dari sebuah dusta kata
seorang lelaki hina,
yang gemar main-main hati wanita

sebab aku menulis cinta
dari suara-suara jiwa,
yang jujur menyanyikan kidung-kidung cinta

dan, aku tak pernah peduli
pada segala cela dan cibir
dari bibir yang penuh satire
pun pada segala serapah
yang tak henti menyumpah
pada setiap ayunan langkah

sebab aku menulis,
menghindari hatimu yang bengis
pun matamu yang memandang sinis
meski mulutmu terlihat manis

sebab aku adalah aku
sedang kau adalah kau
tetap saja pada jalurmu,
dan aku pada jalurku

sebab pandang kita berbeda
memandang dunia yang sama
dan itu bukan dosa
karena memang seperti itulah dunia
penuh segala warna, yang mengenyangkan jiwa

(25 Januari 2010)

Tidak ada komentar: