Kamis, 18 Februari 2010

penjara cinta (2)

telah begitu banyak pintu tanda,
yang tidak lagi mampu aku buka
dengan segala kunci semiotika

dan, aku pun tersesat dalam rimba,
yang kau sebut sebagai cinta
sedang aku menyebutnya sebagai penjara
sebab kau telah mendera begitu rupa
sebuah jiwa yang terluka
dengan luka-luka yang lainnya

bebaskan aku segera
dari penjara, yang kau sebut cinta
sebab aku masih penuh luka
sedang kau tak mampu menyembuhkannya



(16 Februari 2010)

Tidak ada komentar: