Sabtu, 13 Februari 2010

lampion merah di langit-langit rumah

senja ini, segala penjuru mulai berbenah. jemari menari cekatan membersihkan setiap sudut rumah. pun membuang segala tumpukan sampah. dan, mulai memerahkan rumah, tempat meredakan segala resah. pun tempat mengumpulkan segala remah. ah, ritual yang indah. semoga keberuntungan dan keselamatan tetap bersama kita, begitulah desah perempuan berpipi merah.

sepasang nenas merah telah tergantung di depan pintu rumah. sepasang lilin merah dan dupa telah menyala di atas altar ditemani beberapa sajian, menunggu sepasang naga menghampiri dan memberkati seluruh penghuni rumah, esok pagi. ketika mentari menyapa diri, membangunkan diri dari segala mimpi. dan, mulai melangkahkan kaki dan menarikan jemari demi mewujudkan sebuah mimpi.

hingga pada senja berikutnya, saat yang tepat melihat tarian naga pada langit senja yang memerah. dan, dua belas bintang mengikuti di belakangnya. pertanda musim itu akan segera tiba, di mana segala kebenaran dan kejujuran segera berhadapan dengan segala kelicikan dan kebohongan. dan, kita menunggu sang pemenang sejati di bawah pohon plum yang amat tua.



(13 Februari 2010)

Tidak ada komentar: