sebelum langkah kaki
kau ayun pagi ini,
izinkan bibirku
mengecup keningmu
serupa tetes embun
mampir pada kening daun
di halaman rumahmu
pun izinkan lenganku
memeluk tubuhmu
serupa mentari
menghangatkan pagi
lewat jendela kamarmu
sebab akulah lelakimu,
yang tak pernah membiarkanmu
pergi dari singgasana hatiku
(19 Februari 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar