kemarin aku adalah telaga teduh, yang tak pernah mengaduh
kemarin aku adalah telaga jernih, yang tak peduli pada perih
kemarin aku telaga indah, yang tak kenal lelah
kini, aku adalah telaga keruh, yang sedang merasa jenuh
yang sedang merasa rapuh
begitu banyak sampah dilempar ke dalamku, begitu banyak batu dilempar ke dalamku, begitu banyak garam dituang ke dalamku, begitu banyak kotoran dibuang ke dalamku.
jika menurutmu aku masih terlalu jernih, lemparkan lagi kotoran ke dalamku.
kencingi saja sekalian, buang kotoran saja sekalian, terserah kalian.
aku hanya telaga, yang tak mampu berbuat apa-apa
yang tak mampu berkata-kata, karena tak pernah ada yang percaya pada telaga yang berbicara.
- 30 Juli 2009 -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar