aku bukan lagi seorang perempuan lugu, yang dengan mudah kau tipu seperti dulu. tipumu sembilu menusuk ulu.
dan, aku hanya angin lalu bagimu. aku tahu itu dengan menjadi penonton atas sandiwara hidupmu.
ah, dasar lelaki tak punya malu. atau telah kau putus urat malumu ???
lelaki manis berbibir tipis dengan gawe sebagai jurnalis. sayang, hatinya bengis, pandang matanya sinis, dan mulutnya amis.
lelaki sadis, mengaku sebagai duda, telah bercerai dari istri tua. ah, ternyata itu hanya tipu daya. lagaknya saja seperti penakluk wanita, tetapi lebih tepat disebut lelaki nista.
lelaki nista, mulutnya penuh dusta. berkhianat pada istri tercinta hanya untuk menikmati gula-gula.
dan, aku bukan gula-gula yang bisa kau jilati dengan setengah hati.
aku adalah perempuan dengan nurani, yang pantang menyakiti hati kaumku demi penipu sepertimu.
aku adalah perempuan dengan nurani, yang berani memutuskan untuk melanjutkan peperanganku sendiri.
aku adalah perempuan, yang mampu bertahan meski sendirian. bukan sekadar wanita, yang mudah terjerat lidah penuh nista.
aku adalah perempuan, dan dirimu serupa bekantan, yang hanya mampu berperan sebagai pejantan, yang terbiasa hidup di dalam hutan, gemar bicara sembarangan, dan tak punya aturan.
- 18 Juli 2009 -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar