Rabu, 29 Juli 2009

telah kumaafkan dirimu....

- untuk fauziah -

telah bermalam-malam ku tahan hati untuk tak bertanya. untuk tak mau tahu tentang urusan pribadimu. aku bukan wartawan infotainment yang gemar kejar urusan pribadimu. itu hakmu, aku tak ingin melanggar hakmu. telah bermalam-malam ku hormati hak tutup mulutmu.

sayang, kau juga lupakan hak orang lain untuk merasa nyaman. ku tanya dengan ramah, kuatir hatimu terjamah, yang ku dengar malah serapah. ku tanya dengan lembut, kuatir akan dirimu tersudut dalam kabut, yang ku dapat malah sangka tak patut.

ah, andai kau tahu betapa kuatir diriku padamu. ku tutup telinga dan mata atas sangka teman-teman yang lebih dulu mengenalmu.

ah, kuatirku ternyata tak berkenan di hatimu. aku tak pernah menyudutkanmu, seperti yang ada dalam kabut pikirmu.

aku masih mampu bersabar menghadapi sikapmu, diammu, sangkamu, seolah aku ini arca batu.

ah, sabarku masih ada, kala kau tak jawab setiap pesan dan panggilan. ah, sabar.. begitu hibur dalam hatiku.

hingga semalam, lelaki itu menudingku. tanpa ia pun tahu bagaimana hatiku, kuatirku, bahkan tingkah lakumu padaku. bertanya tentang arti teman, bertanya tentang hidup yang sempurna, bertanya tentang privasi.... aku masih bersabar dengan semuanya, sabar atas segala sangka penuh dusta....

ah, mana ada manusia yang sempurna di dunia. nabi pun juga tak sempurna. aku hanya manusia biasa yang tak pernah sempurna....

ah, telah ku maafkan tudingan kalian. telah ku maafkan pikiran buruk kalian. telah ku maafkan kata-kata kalian. telah ku maafkan perilaku kalian. telah ku maafkan, seperti pesan ibuku: "sayangi yang muda, hormati yang tua."

kalian tahu ???
ku sayangi kalian seperti adik-adikku, meski kalian tak menghormatiku dengan perilaku, pikiran, dan kata-kata buruk kalian....

ibarat lemparan gelas ke wajahku, telah ku maafkan semua kata dan perilaku kalian padaku....

satu hal ingin ku tanya:
akankah bekas luka itu mudah menghilang ???



- 9 Juni 2009 -

Tidak ada komentar: