Kamis, 30 Juli 2009

dalam diamku

jika tak mampu menggunakan kata, lebih baik tak usah bicara. jika tak paham makna kata, lebih baik gunakan dengan bijak.

jika ingin memakiku, silahkan. tak perlu malu-malu. akan ku telan semua makianmu.

waktu tak akan pernah dapat diputar ulang, aku pun tak pernah tahu sejarah masa laluku. satu hal yang ku tahu: aku dilahirkan dari rahim ibuku.

aku bangga pada ibuku, meski kini ia telah beranjak uzur dan punggungnya rapuh. aku tak pernah meminta bantuan untuk setiap masalah pribadiku apalagi bersembunyi di balik punggungnya.
aku hanya menghormatinya, karena nyawaku pun tak pernah mampu membayar lelah ibu ketika mengandung, melahirkan, dan membesarkanku.

ah, biarlah. meski kau bilang aku tak punya otak atau perempuan jalang sekali pun, aku telan. mungkin hanya kata-kata semacam itu yang bisa kau katakan, karena hanya itu yang pernah kau dapatkan sebagai bahan pelajaran.

aku lebih memilih diam, karena kau pun lebih memilih untuk tak mengenalku. aku memang bukan siapa-siapa, hanya putri kecil ibuku. dan, akan selalu jadi putri kecil di matanya.

satu hal yang akan ku lakukan untuknya:
membuatnya bangga dengan tidak mengkhianati amanahnya.

dalam diamku, aku hanya akan jadi penonton dari sandiwara hidupmu. dalam diamku, aku akan telan semua makianmu. dalam diamku, aku akan tetap berdoa untukmu: semoga Tuhan mengampunimu.



- 27 Juli 2009 -

Tidak ada komentar: