kau selalu berpesan,
tanyalah hati, jagalah hati
setiap akan melangkah kaki
karena hati adalah ruang kemudi
bagi setiap diri
ah, kau hanya pandai basabasi
pandai menutup identitas sejati
bagiku, kau sama sekali
tak punya hati, apalagi nurani
tak pernah jujur pada istri
tentang poligami yang kau jalani
menjual ayatayat suci demi nama diri
menjual harga diri demi uang korupsi
menjilat sanasini demi sebuah konspirasi
meniduri perempuanperempuan sunyi
atau sekadar onani di kamar sendiri
sembari membayangkan tubuh molek miyabi
ah, ternyata kau gemar buat sensasi
demi ketenaran diri
entah apalagi kau buat setelah ini
let's wait and see
(31 Oktober 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar