pernah kau jatuh cinta
pada sekuntum mawar di sudut jendela
pekat aroma melekat dalam jiwa
ah, benarbenar menggoda
sayang, mawar berpaling segera
begitu kemarau tiba
meninggalkan luka di relungrelung jiwa
meninggalkanmu terpana penuh tanya
tertinggal kenangan tentang mawar
meninggalkan mata gusar
meninggalkan kata tawar
meninggalkan hati hambar
biar saja, mawar berpaling segera
hilanglah mata gusar
hilanglah kata tawar
hilanglah hati hambar
tunggu sebentar, hujan segera datang
menumbuhkan mawar lain di ladang
dan hatimu kembali riang
(31 Oktober 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar