: untukmu
di antara ratusan mereka
hanya kau paham gejolak jiwa
diam-diam memandang di sudut sana
dari belahan berbeda
membaca setiap huruf tereja
dengan segala rasa
hingga kau paham setiap duka
pun setiap bahagia
sayang, kau tak pernah tahu
bahwa kau adalah pelukis senyumku
sayang, kau tak pernah tahu
bahwa kau serupa malaikat pelindungku
selalu memandang dengan indah matamu
selalu berdoa dengan indah bibirmu
tulus dari relung hatimu
sayang, kau tak pernah tahu
meski isyarat telah begitu jelas dalam pandangmu
sayang, kau tak pernah tahu
dan aku pun tak hendak memberitahumu
dengan bibirku
(16 Oktober 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar