musim tlah berganti
ketika mentari kian membakar diri di siang terik
mengeringkan kulit hingga serupa ikan bersisik
musim tlah berganti
ketika udara malam kian menusuki tulang hingga ke dalam sumsum
membuat tubuh kian melengkung di atas ranjang malam
musim tlah berganti
serupa kembangkembang di taman berganti warna
serupa kembangkembang mangga beranjak harum meranum
serupa kembangkembang jambu menjatuhkan benangbenang sari di atas tanah
serupa kembangkembang cinta beranjak mengering dalam duka
musim tlah berganti
semalam, topeng tegar itu tlah melekat kembali di wajahku
tlah ku keringkan airmata di kedua sudut mataku
tlah ku lukiskan senyum di sudut bibirku
musim tlah berganti
serupa dirimu tlah beranjak pergi bersama perempuanmu
serupa diriku tlah beranjak kembali mengaliri sunyiku
musim tlah berganti
dan, kembali aku berdiri menikmati segala sunyi dengan senyum terindah
serupa mentari pagi memberi hangat jiwajiwa sepi
- 9 Agustus 2009 -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar