Minggu, 23 Agustus 2009

catatan terakhir untuk ayah

entah kapan kau lepas kutukan itu
dan, aku masih menganggapmu bagianku
darahmu mengalir dalam darahku

lelahku berjalan mengikutimu
mengikuti segala titahmu

ah, entah kapan kau lepas kutukan itu

esok, akan ku jalani perjalanan itu
meminta-Mu
memberi yang terbaik dalam hidupku
termasuk juga kutukanmu
yang kau ucap ketika aku masih di rahim ibuku

esok, akan ku jalani perjalanan itu
meminta-Mu
mencabut kutukanmu
atau ambil saja nyawaku untuk-Mu

ku tahu ini adalah takdir-Mu
terlahir sebagai bagianmu
putri kecilmu
sayang, kau tak pernah menganggapku ada
dan, kau hanya bisa membuatku menangis
ketika segala yang ku lakukan selalu salah di matamu

esok, akan ku jalani perjalanan itu
meminta-Mu
mencabut kutukanmu
demi ibuku
demi langkah-langkahku

kau tahu ?
aku mencintaimu
tak lelahku berjalan demi membanggakanmu
berharap senyum terukir di wajah dinginmu
dan, tak pernah ku dapatkan itu
sepanjang umurku
aku benarbenar lelah menghadapimu
meski aku tak pernah bisa membencimu

esok, akan ku jalani perjalanan itu
meminta-Mu
mencabut kutukanmu
atau ambil saja nafasku yang memang milik-Mu
hentikan saja detakku yang memang milik-Mu

esok, akan ku jalani perjalanan itu
meminta-Mu
mencabut kutukanmu















- 23 Agustus 2009 -

Tidak ada komentar: