Minggu, 30 Agustus 2009

agustus

: untuk Braminto Rabowo Seto




2005,
agustus
hidungku masih penuh ingus
ketika sebuah kisah tak berjalan mulus
dan, kau datang menyelinap
serupa asap dupa memenuhi atap
wangi kesturi
dan, kau sahabat ketika aku kehilangan

2006,
agustus
datang menjengukmu serupa angin berhembus
sejenak, melihatmu sedang serius
dan, aku pun kembali berhembus

2007,
agustus
hidungmu beringus
ketika kisahmu tak berjalan mulus
dan, aku menjelma angin berhembus
membelai wajahmu yang menirus
di setiap malammu

2008,
agustus
ketika kita benarbenar bersua
di sebuah kota tua
tak henti kau ukir tawa
menjelma kita
dan, kita menjelma makna

2009,
agustus
hidungku kembali beringus
sebuah kisah lain tak berjalan mulus
dan, kau tetap berhembus
serupa angin di setiap malamku
dan, kau selalu ada di setiap kehilanganku


dirimu,
sahabat terbaikku









(Bram, terima kasih untuk segala yang telah terbagi)

Tidak ada komentar: