Rabu, 19 Agustus 2009

Lintang Kejora

kemarin, akulah mentari redup
tertutup awan kelabu di langit membiru

kemarin, akulah mentari redup
tak mampu melukis pelangi setalah hujan usai

kemarin, akulah mentari redup
hingga kau menjelma lintang kejora
memantik api pada mentari kembali
dengan ujung nyala senyummu
dan, aku kembali bersinar di atas langit sana.

lintang kejora, mentari itu tak akan selamanya bersinar
kelak, jika senja tiba ia akan kembali ke peraduan
meredup kembali
dan, lintang kejora berganti menerangi angkasa
sebelum mentari kembali esok pagi

lintang kejora, dirimu itu amat berarti bagi mentari
tanpamu, mentari akan kelelahan
dan, mungkin akan redup selamanya

lintang kejora, ketika malam tiba
bersinarlah untuk dunia

lintang kejora, kelak pagi tiba
aku akan bersinar bagi dunia
setelah ujung nyala senyummu memantik jiwaku

lintang kejora, biarkan ku jadi mentari bagimu
dan, kau jadi lintang kejoraku

selalu







- 18 Agustus 2009 -

Tidak ada komentar: