langkahmu amat mudah tertebak. apakah kau ingin membuatku mati tersedak ?
dan, aku hanya memandang dengan terbahak. meski dalam hati saja.
maafkan aku, Cinta……
apakah kau lupa ?
aku yang menyentuh hatimu
ketika kau terluka cinta masa lalu itu
dan, kau telah telanjang di hadapanku
kau tak pandai berdusta padaku, Cinta
kau bilang padaku kau terluka
kau bilang kau lelah, ingin menyerah
dan, aku mendorongmu tanpa lelah
apakah kau lupa ?
kau tlah ceritakan semua cita-citamu padaku
termasuk nama anak-anakmu kelak
ya, nama anak-anakmu, Cinta…..
itu nama calon anakmu
dan, entah gambar siapa
aku tak hendak bertanya
atau menaruh curiga
biarlah kau sendiri yang cerita
karena kau pengamen berkamera
yang dikelilingi banyak wanita
dan, aku amat memahami gemerlap dunia kamera
termasuk konspirasi atas nama cinta
apakah kau lupa ?
aku yang membalut luka di jiwamu itu
akulah pemantik lintang kejoramu itu
seperti kau pernah tulis dalam pesan singkatmu
apakah kau lupa ?
bermalam-malam aku tlah mendengar curahanmu
bermalam-malam aku tlah menangis bersamamu
dan, bersenandung kidung Rumi untukmu
apakah kau lupa ?
kau bisa menipu dunia
bahwa kau telah menemukan cinta
meski dalam semalam
apakah kau lupa ?
kau tak pernah bisa menipuku
karena aku pernah masuk dalam hatimu
dan, kau paksa aku keluar dari dalamnya
entah apa tujuan langkahmu ini
menyakiti jiwamu sendiri
bukan hanya kau yang tersakiti, Cinta
juga Peri Nirmala yang tlah lama kau puja
sementara aku ?
aku lebih terluka, jika kau tak bahagia
karena aku mencintaimu tanpa karena
dan, masih menunggumu di jalan itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar