: hesty wulandari
dua puluh tujuh
kuntum mawar merekah
mewarnai aliran darah
dua puluh tujuh
sinar bintang berbinar
menemani bulan bersinar
dua puluh tujuh
begitu banyak keluh
begitu banyak aduh
begitu banyak riuh
begitu banyak gemuruh
menunggu satu,
sebuah sauh
tempat segala berlabuh
meredam keluh
meredam aduh
meredam riuh
meredam gemuruh
menunggu satu,
sebuah sauh
tempat segala berlabuh
menghapus segala peluh
(8 Desember 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar