tak perlu bicara padaku tentang surga dan neraka. seolah kau pernah menjenguknya di atas sana. dan, tak perlu kau menudingku atheis. bagiku kau lebih bengis. dengan mulutmu penuh kudis berbuih. tak lelah mengeja norma dan dogma, sedang kaki tanganmu masih saja berkubang dalam dosa.
tak perlu bicara padaku tentang surga dan neraka. aku percaya Tuhan itu ada. dan, aku pun adalah salah satu makhluk-Nya. tak perlu bicara padaku tentang surga dan neraka. sedang kau tak paham hakikatmu sebagai manusia, yang harus berbagi kasih pada sesama.
tak perlu bicara padaku tentang surga dan neraka. sedang mulutmu masih saja gemar mengunyah bangkai manusia lain. tanganmu masih saja gemar menusuk punggung manusia lain. kakimu masih saja gemar menendang pantat manusia lain. dan, kelaminmu masih saja haus cairan dari manusia lain.
tak perlu bicara padaku tentang surga dan neraka. seolah kau manusia paling suci di dunia, dengan dahimu yang menghitam. dengan tanganmu yang tak henti memutar tasbih, pun rosario. dengan bibirmu tak henti mengucap puja atau novena.
tak perlu bicara padaku tentang surga dan neraka. seolah kau Tuhan di dunia. kau hanya manusia. manusia semata. atau kau lupa bila kau manusia ? dan, lantas menjadi tuhan-tuhan kecil di dunia, dengan merendahkan manusia-manusia lain. kau lupa, kau manusia. bukan Tuhan.
tak perlu bicara padaku tentang surga dan neraka. kau bukan Tuhan. bukan Tuhan, yang kelak mengangkatku ke surga. bukan Tuhan, yang kelak merendamku ke neraka. kau manusia serupa denganku, yang masih membawa kotoran dalam usus besarmu ke mana saja.
berhentilah berlagak serupa Tuhan di hadapanku. sungguh, aku muak !!!
(22 Desember 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar