Sabtu, 13 November 2010

perempuan yang menikahi malam

pagi ini, terlalu banyak janji teringkari. tentang cerita yang ingin kau bagi. tentang tuan puteri yang telah mencuri hatimu. tuan puteri yang pipinya semerah ceri. tuan puteri yang kulitnya seputih padi. tuan puteri yang diam-diam datang dan menghuni palung dalam dirimu. tuan puteri yang kemudian melahirkan peri-peri kecil dari rahim putihnya.

ah, lagi-lagi tentang janji. tentang janji-janji teringkari, yang mungkin akan hilang dalam hembus angin semalam. dan kau tak perlu lagi berjalan untuk menebusnya. sebab aku sudah teramat lelah menunggu bulan menjadi hitam semalam. dan aku terus berjalan mengarungi malam hingga pagi menjemput kembali. pun mengingatkan aku pada janji-janji yang teringkari kemarin pagi.

dan aku terus melangkah. sendiri saja. serupa air sungai, sendiri mengarung riam. meski senja menghadang diam-diam hingga malam memeluk di ujung sana. sebab malam adalah kekasih sejati bagi penyendiri sepertiku. sebab malam tak pernah ingkar janji sepertimu. sebab malam adalah setubuhku dalam sukma. sebab malam adalah nyawa bagiku bila pagi tiba.




(10 November 2010)

Tidak ada komentar: