Jumat, 12 November 2010

Ibu

telah begitu lama ibu sakit, hatinya tergigit melihat anak-anak kecil bertengkar sengit. bahkan saling bunuh demi rupiah yang sedikit. saling bunuh untuk mengisi perut-perut kelaparan. sebab semalam, mereka hanya minum air rebusan batu. dan kemarin pagi, mereka makan nasi basi dari tempat pembuangan sampah.

telah begitu lama ibu sedih, hatinya pedih melihat anak-anak tak henti menoreh perih. dan melupakan bahasa kasih ketika mereka berselisih. dan melupakan bahasa kasih menyikapi warna-warni berbeda di atas pangkuan ibu. dan melupakan bahasa kasih bahwa warna-warni itu yang membuat cantik wajah ibu.

telah begitu lama ibu terluka, hatinya merana melihat anak-anak tak henti berduka. ketika satu demi satu tertimpa bencana. sedang yang lain masih saja menutup mata dan telinga. pura-pura tak melihat dan tak mendengar derita saudara-saudaranya. sedang anak-anak tertua masih saja berebut kuasa di atas sana dengan menginjak tubuh adik-adiknya.

telah begitu lama ibu sakit. telah begitu lama ibu sedih. telah begitu lama ibu terluka. lantas apa yang kalian dapat lakukan demi ibu? lantas di mana kalian, anak-anak ibu? anak-anak yang pernah berjanji menjaga ibu dengan segenap jiwa dan raga. anak-anak yang seharusnya menjaga ibu di kala ibu semakin renta.





(20 Oktober 2010)

Tidak ada komentar: