: untuk mereka, yang terhambur dari punggung Merapi
masih saja tubuh yang satu,
berdiri di simpang jalan yang sama.
menunggu sebuah kabar,
yang mungkin terbawa burung layang-layang
ketika kembali ke sarang bersama petang.
tentang kau dan kotamu, yang masih saja abu-abu.
tentang kau dan kotamu, yang tak pernah lepas dari nafasku.
nafas yang selalu melafalkan doa
: segala abu-abu segera berlalu darimu dan kotamu.
(10 November 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar