Kamis, 26 November 2009

pemuja syahwat

bayi itu telah dibunuh, ketika ia masih berupa janin. bayi itu telah dibunuh, bahkan sebelum ia lahir. kau bukan Ibrahim, yang diutus menyembelih Ismail sebagai tanda baktimu pada Tuhan. kau hanya seorang manusia biasa. bagaimana kau begitu tega? bagaimana kau begitu hina? membunuh darahmu sendiri.

aku pikir kau tak punya rasa. aku pikir kau tak punya jiwa. aku pikir kau tak punya cinta. kau hanya punya nafsu semata. puas bermain-main dengan liang vagina. puas bermain-main dengan senggama. kau buang darahmu begitu saja. dan, kau masih fasih menyebut nama Tuhanmu.

kau hebat !!! pemain watak yang hebat dalam panggungmu. kau layak dapat Oscar. dan, aku beri kau standing ovation atas permainan drama yang kau mainkan.

atas nama bakti pada Ibumu, kau terpaksa membuang darahmu. begitu katamu padaku. atas nama kebebasan diri, kau terpaksa membuang darahmu. begitu katamu padaku. atas nama kesenangan diri, kau terpaksa membuang darahmu. begitu katamu padaku. atas nama jiwa mudamu, kau terpaksa membuang darahmu. begitu katamu padaku.

aaarrrggghhh !!! kalian sama saja. manusia-manusia biadab tak punya nurani. menepuk dada sendiri serupa orang suci. dan, melempar tahi pada wajah-wajah yang lain.

bermainlah sebaik mungkin di atas panggungmu. bermainlah sebaik mungkin membawa peranmu sebagai pemuja syahwat. kelak, Tuhan akan memberimu penghargaan yang tepat. untukmu, untuk kalian, pemuja syahwat.




(25 November 2009)

Tidak ada komentar: