Kamis, 26 November 2009

kerikil-kerikil tajam

setelah aku. setelah teman-temanku. siapa lagi yang akan kau korbankan setelah ini? aku hanya berkata benar, tetapi kau malah menganggapku berbuat makar. aku hanya berkata jujur, tetapi kau malah menganggapku ngelindur. kau bilang aku debu dalam matamu. kau bilang aku duri dalam dagingmu. kau bilang aku batu dalam langkahmu. kau bilang aku mimpi buruk dalam tidurmu.

aku bilang: biarin !!!

kau jual diri, demi membangun relasi. kau bunuh nurani, demi memperkaya diri. kau makan bangkai teman sendiri, demi membangun percaya diri.

untuk segala yang kau lakukan. untuk segala yang kau tuduhkan. aku tak akan berhenti membayangimu. serupa bayang-bayang yang selalu menguntit pergimu. aku tak hanya jadi debu dalam matamu. aku tak hanya jadi duri dalam dagingmu. aku tak hanya jadi mimpi buruk dalam tidurmu. lebih dari itu, aku akan membayangimu. akulah kerikil di bawah telapak kakimu. akulah kerikil dalam dalam sepatumu. akulah kerikil dalam setiap suap nasimu. dan, akulah kerikil dalam celana dalammu.




(26 November 2009)

Tidak ada komentar: