Rabu, 17 Maret 2010

pagi ke tujuh belas, bulan ke tiga

siapakah kita,
yang mulai tekun menenun cerita
pun merenda asa

siapakah kita,
yang selalu berbagi tawa
pun menampung curahan airmata

siapakah kita,
yang mulai menanam benih kasih
pun mencabuti sembilu cemburu

siapakah kita,
yang saling memompa tekad
pun melarung segala resah

siapakah kita,
yang mereka bilang belahan jiwa
sedang saya masih bertanya,
benarkah ? mungkin saja,
sebab kita mulai saling rindu
bila tak saling temu
di antara lembaran buku

siapakah kita ?
kembali saya bertanya,
maaf bila saya lupa
sebab amnesia kembali melanda
ketika kau mengecup kening penuh cinta
pada pagi ke tujuh belas, bulan ke tiga



(17 Maret 2010)

1 komentar:

Nurcahyo Triyuliardi mengatakan...

Siapakah kita yang ketika malam mulai turun di atas genting rumah masing-masing. Berbisik tentang udara yang mendingin.

Siapakah kita yang bercakap tentang tawa, juga tangis.

Siapakah kita yang menyusun ranting-ranting kayu kering, sekedar membikin api unggun kecil sebagai penghangat.

Siapakah kita
Yang...