Jumat, 29 Mei 2009

dalam temaram malam

menyusuri makam menghayati kelam menjelang malam yang kian temaram.

dan, ku hanya bisa terpekur dalam setiap dengkur malam, tersungkur dalam setiap malamMU.

mimpi yang kian jelas terpatri dalam memori. sepasang sayap mengkilat yang tumbuh di antara belikat. jerit ibu-ayah yang lekat menyayat, telah kulihat dalam setiap malamMU.

ketika ku sadar, waktu itu kian dekat dan tak seorang pun bisa bersembunyi dari takdirMU.

mimpi itu kian jelas terpatri dalam memori. semalam mimpi itu datang kembali. sekali lagi. ku lihat sepasang sayap mengkilat di antara tulang belikat. jerit ibu-ayah kembali terdengar menyayat.

satu yang ku pinta padaMU, biarkanku selesaikan kurusetra ini untuk ibu-ayahku. sebelum KAU benarbenar mengabulkan mimpi dengan memberi sepasang sayap mengkilat di antara tulang belikat.

2 komentar:

Cangkang mengatakan...

dalam malam aku merasakan desir hangat dalam tengkuk saat melewati setumpuk karung depan rumahmu... aku takut... hehehe...

ririe rengganis mengatakan...

hohoho, horor :-)