lelaki belia
yang pernah menawarkan cinta
ternyata hanya sesaat
memberikan tawa
setelahnya duka
tertinggal sendiri
di antara rerimbunan kayu putih
dalam sunyi
di antara batang-batang jati
menikmati nyeri
di antara rerimbunan ceri
menghayati kelu
di antara batang-batang tebu
menggelinding di antara
roda-roda kisah
ah, entah kapan kisah
akan bersambut....
ternyata, lelaki belia
yang pernah menawarkan cinta
hanya hadir sebatas fatamorgana
ketika suatu malam berkata:
"janganlah berharap,
karena aku bukan orang yang tepat"
ah, klise itu
telah ribuan kali menderu
di telingaku
tanpa jawab,
semua kembali senyap
berharap
berharap
berharap
salahkah berharap???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar