Minggu, 24 Mei 2009

janji hati di kota mati

I.
kota ini pernah kutinggali, ketika sebuah cita-cita terpatri di hati. melanjutkan peperanganku, kurusetraku. seperti srikandi, ku hanya ingin jadi anak berbakti. membayar janji yang telah terpatri di hati, hingga empat tahun terlampaui. telah kulunasi janji jadi anak berbakti. memberi bangga ibu-ayah dengan gelar sarjana, yang bukan hanya mimpi.

dan, telah kulupakan hati berkembang mati. tanpa kekasih hati, biarlah mimpi terbang pergi dari hati. nyeri, sepi, sunyi.

dan, kutinggalkan kota ini dengan hati yang telah mati.bagiku, ini adalah kota mati.

II.
kemarin, ku sampai kembali di kota mati. dengan satu harap menghidupkan kembali hati yang telah mati. dengan satu harap menemui kekasih hati. ternyata mimpi tetaplah mimpi. ternyata hati tetaplah mati. ketika kekasih hati ingkar janji untuk saling mengenal diri.

dan, kutinggalkan kota mati dengan hati yang juga mati. sekali lagi.

III.
kini, kubulatkan hati untuk pergi dari segala memori tentang hati yang telah mati.

kini, kubulatkan hati untuk mengubur mimpi tentang kekasih hati bersama merajut mimpi.

kekasih hati telah pergi ke lain hati, merajut mimpi menyemai kembang sari di lain hati.

kini, hatiku telah mati. tak ingin kembali ke kota mati. kota yang telah membunuh hati, mengubur mimpi tentang seorang kekasih hati.

biarlah ku sendiri melupakan mimph untuk tidak kembali jatuh hati, melupakan mimpi tentang seorang kekasih hati. biarlah, ku sendiri berjanji dalam hati untuk tetap sendiri dalam unjuk diri demi teman-teman sejiwa-sehati.

Tidak ada komentar: