menghitung lamun
pada tetes-tetes embun.
menunggumu,
rekah. entah memerah
atau magenta merona
di ujung senja.
menunggu,
hati. membuka pintu
atau sekadar jendela
di ujung nanti.
mengecup embun
pada ngungun di matamu.
menunggu,
pagi. melebur risaumu
pada tetes-tetes air mataku.
(26 Februari 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar