Jumat, 18 Februari 2011

tentang cinta yang berbeda

pada sebuah jalan sunyi, aku melangkah kaki. sendiri. tanpa peduli kanan-kiri. hingga sepasang kaki ini melewati kompleks pertokoan yang masih saja ramai. meski ini sudah dini hari. sebentar lagi pasti terbit mentari di ujung langit sana. orang-orang sedang sibuk mempersiapkan pesta rupanya. sebuah pesta hura-hura di mataku. sebuah pesta cinta katamu.

ya, kau dan teman-temanmu sedang sibuk dalam duniamu. demi sebuah pesta merah jambu. demi sebuah pesta cinta bersama kekasihmu. demi sebuah pesta semalam dengan cumbu-rayu sebagai menu utama. hingga kau lupa dengan orang-orang di sekitarmu seolah dunia ini hanya milik kalian saja. hingga kau lupa bila ada yang berduka, sedang kau sibuk hura-hura. hingga kau lupa makna menjadi manusia.

kau bilang ini adalah perayaan cinta, yang datang hanya setahun sekali saja. kau bilang ini masa muda, yang pantas dinikmati dengan hura-hura dan pesta pora. hmmm, memang benar kau lupa makna dewasa. lupa makna menjadi manusia. sebab cinta tidak hanya dirayakan setahun sekali saja, bila kau memang paham makna dewasa. sebab cinta tidak hanya dirayakan berdua saja, bila kau memang paham makna manusia.

maaf, kau tak perlu mengundangku hadir dalam pestamu. maaf, kau tak perlu mengirim puluhan tangkai mawar ke beranda rumahku. maaf, kau tak perlu mengirim sekotak coklat ke depan hidungku. maaf, sebab aku tak merayakan cinta sepertimu. maaf, sebab aku tak percaya cinta yang tersimpan dalam kepalamu. sebab cinta yang tersimpan dalam kepalaku adalah cinta yang berbeda.

kau tak perlu bertanya atau berbisik-bisik di belakang sana, tentang aku yang betah berjalan sendiri ke mana saja. kau tak perlu ragu tentang cinta yang kupunya. sebab aku pun masih manusia. sebab ini tentang cinta yang berbeda, yang tak pernah bisa kau pahami dengan logika biasa.



(9 Februari 2011)

Tidak ada komentar: