Jumat, 16 Juli 2010

sembilu di rumah pernikahanku

dan, kita selalu berpunggungan bila malam tiba
setelah rutinitas bercinta, yang itu-itu saja
serupa sepasang orang asing di ranjang kita

dan, kita masih berbasa-basi bila pagi tiba
tentang menu sarapan pagi di meja, yang masih sama
serupa sepasang orang asing di meja makan kita

dan, kita tak saling bicara bila hari berjalan di tubuh kita
sebab kau dan aku sibuk menjalani agenda, yang tetap sama
serupa sepasang orang asing di bangku taman kota

lantas untuk apa kita mengikat janji di depan altar suci ?
bila segalanya masih penuh basa-basi,
yang kadang memberi warna pasi di ruang hati
pun pada segala penjuru langkah kaki

kau bilang demi ibadah, aku bilang terserah
kau bilang demi menghindari dosa, aku bilang percuma
kau bilang demi cinta, aku bilang sia-sia
sebab tak ada lagi sisa dusta dari perjalanan cinta,
yang penuh pura-pura di antara kita

dan, lebih baik bila kita akhiri saja semua
sebab kau telah berdusta tentang perempuan,
yang kau simpan diam-diam di ruangan lain
di rumah hatimu, yang seluas sabana




(July 10th, 2010)

Tidak ada komentar: