(1)
perempuan itu,
masih saja cemburu padamu
sedang kau telah begitu sabar menuntunnya
pun mengikuti segala inginnya
cemburu telah begitu kuat menutup mata hati,
lantas ke mana cinta yang pernah terpatri pergi ?
curiga telah begitu erat membawa prasangka,
lantas ke mana kasih yang pernah terkisah musnah ?
(2)
lelaki itu,
masih saja setia menunggumu
sedang kau telah begitu kasar menamparnya
dengan tuduhan perselingkuhan
cemburu yang telah menutup mata hatimu,
hanya berbalas kesabaran pada wajah lelaki itu
curiga yang telah teranyam pada lidahmu,
hanya berbalas senyuman pada bibir lelaki itu
(3)
aku diam,
seperti biasanya. tanpa sepatah kata
meski mata ini tetap berkaca-kaca
sekali lagi, menyaksikan drama rumah tangga
pertengkaran sia-sia,
akibat curiga dan cemburu buta
tanpa logika dari dua orang dewasa
di antara seorang bayi yang meronta
ah, sudahlah...
aku sudah teramat lelah
menyaksikan segala ulah kalian
meributkan perselingkuhan yang tak pernah ada
(June 12th, 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar