Selasa, 18 Mei 2010

semoga dan selamanya, berbahagia

: untuk Nana Mulyana



maaf,
aku bukan pujangga
yang mampu merangkai kata
seindah untaian mutiara
serupa kalung-kalung permata
di leher nyonya-nyonya kaya

maaf,
aku hanya punya sebaris doa
yang mungkin saja bisa
menemani setiap langkah dan karya
yang terukir dari jemari penuh cinta
darimu, yang berbahagia

: semoga dan selamanya




(14 Mei 2010)

Tidak ada komentar: