Rabu, 18 Februari 2009

kisah semalam

untuk andrey

teman kecilku
datang menemuiku
kita berbicara
tentang masa lalu
tentang sebuah perjalanan

tentang orang-orang yang pernah singgah
dalam perjalanan hidup kita

kita menari
berputarputar
seperti sepasang bocah

kita rebah
di bawah langit
seperti sepasang ramarama
menari di atas rerumputan

kita berceloteh
tentang masa kecil:

"kita pernah main hujan bersama
lalu kita pulang
dan, ayahku memukulku dengan sebilah rotan"

dan kau usap keningku, sembari tersenyum

"ya, aku berusaha melindungimu
dari bilah rotan itu
dan, kita berdua terkena bilah rotan yang sama"

lantas kita tertawa bersama, mengingatnya

"dan, kau menangis
setelah melihatku menangis"

dan, kau kecup keningku
dengan lembut

"dan, aku membawamu
pulang ke rumahku
meminta mamaku
mengobati luka-lukamu
mengobati luka-lukaku
mengeringkan tubuhmu
mengeringkan tubuhku"

ya, kuingat semua, teman
dan, ibumu bertanya:

"ibumu tak ada di rumah, Cantik?"

dan, aku hanya mengangguk
pelan, amat pelan
masih ada sisa airmata
di pelupuk mataku
dan, ibumu mengusapnya
sembari mengecup keningku

"ya, dan mamaku
memeluk kita berdua
di atas ranjang yang hangat
hingga pagi menjelang"

ku pandang lekat
pekat matamu

"tahukah dirimu
apa yang dibisikkan pada mamaku
di telinga kita berdua
waktu itu?"

"semoga kalian berdua
akan terus saling jaga
kelak hingga kalian dewasa"

"entahlah, aku lupa, teman
aku lelah
terlalu lelah
aku takut
teramat takut
dengan amarah ayahku
waktu itu"

kau beringsut
mendekat

"aku mendengarnya, Cantik
aku belum tertidur
dan, mamaku berpesan padaku:
kau harus jaga Cantik
dari apapun yang kelak
akan melukainya, Pangeran Kecil"

aku hanya mengangguk
sebelum akhirnya mama
meninggalkan kita berdua
terlelap
di atas ranjang yang sama
hingga pagi tiba

"dan, ketika bundamu
datang menjemput
keesokannya
aku meronta di pelukan mama"

dan kita berpisah
setelahnya
mereka membawamu
pergi, entah ke mana

hingga kita berdua dewasa
berjumpa
di sebuah persimpangan

"dan, aku tak ingin berpisah
denganmu lagi
kali ini, Cantik"

entahlah, teman
ku lelah sekarang
dalam perjalanan kemarin
begitu banyak luka menganga:
amarah ayahku
ular-ular derik melilit tubuhku
sembari menyemburkan bisa
ke dalam darahku
dan, rubah-rubah betina
mengambil sisasisa hatiku

"aku akan melindungimu
seperti pesan mamaku"

lantas, orangorang di luar sana
akan berbicara apa tentang kita, teman?

"persetan dengan katakata mereka,Cantik"

ah, entahlah
dan, kau mulai mendekapku
eraterat dalam pelukanmu

dan, kisah masa kecil kita
berlanjut semalam
hingga pagi tiba

dan, kita menjelma
sepasang ramarama
terbang ke angkasa
menuju nirwana

mencari mentari pagi
tanpa caci maki
tanpa benci dengki
atau sakit hati

Tidak ada komentar: