aroma dupa
mengantarmu pada senja
demi cintamu,
yang begitu purba.
(22 Juli 2011)
Hidup itu pilihan, bergantung pada isi kepala dan hati Anda dalam menjalaninya (Ririe Rengganis).
Jumat, 22 Juli 2011
Minggu, 17 Juli 2011
ketika senja beranjak malam
melankoli merayap diam-diam
ketika sebuah tanya menikam rasa.
air mata deras berjatuhan di beranda
argh!
Tuhan, aku ingin amnesia.
dan melupakan segala luka dan tawa,
yang pernah ada di jalan kita.
(17 Juli 2011)
ketika sebuah tanya menikam rasa.
air mata deras berjatuhan di beranda
argh!
Tuhan, aku ingin amnesia.
dan melupakan segala luka dan tawa,
yang pernah ada di jalan kita.
(17 Juli 2011)
Minggu, 03 Juli 2011
dermaga tua
membuang segala keluh
dalam dingin Subuh.
pun tentangmu,
yang kemarin sempat singgah
menitip sauh pada dermaga tua.
berlayarlah kembali.
sebab dermaga ini terlalu renta
bagi persinggahan sauh cantikmu.
berlayarlah kembali
dalam senandung Cinta,
yang terhembus lirih dari daratan.
(4 Juli 2011)
dalam dingin Subuh.
pun tentangmu,
yang kemarin sempat singgah
menitip sauh pada dermaga tua.
berlayarlah kembali.
sebab dermaga ini terlalu renta
bagi persinggahan sauh cantikmu.
berlayarlah kembali
dalam senandung Cinta,
yang terhembus lirih dari daratan.
(4 Juli 2011)
Sabtu, 02 Juli 2011
menikmati sejengkal sepi
jejak-jejak kaki
masih saja tertinggal
di sepanjang hati
kemarin pagi.
pada sejengkal sepi,
aku hapus satu demi satu
sebab badai pun enggan
menghapusnya pergi.
pergilah, pergi!
bawa saja jejakmu pergi
bersama badai,
yang kau semai beribu pagi lalu.
biarkan aku nikmati
secangkir kopi bersama tempias senja
pada ujung-ujung rambutku
: sendiri
(2 Juli 2011)
masih saja tertinggal
di sepanjang hati
kemarin pagi.
pada sejengkal sepi,
aku hapus satu demi satu
sebab badai pun enggan
menghapusnya pergi.
pergilah, pergi!
bawa saja jejakmu pergi
bersama badai,
yang kau semai beribu pagi lalu.
biarkan aku nikmati
secangkir kopi bersama tempias senja
pada ujung-ujung rambutku
: sendiri
(2 Juli 2011)
Langganan:
Postingan (Atom)