kemarin,
kau telah menulis banyak titik
dengan mulutmu yang serupa mesin ketik
ah, kau pikir segala titik
mampu membuatku tergelitik
pun tak mampu berkutik
sayang, aku tak tertarik
dengan segala titik,
yang kau tulis serupa rintik
hujan yang tak henti menitik
di bawah bulu mataku yang lentik
(3 April 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar