Lirik: Ririe Rengganis
Gambar: Mahatma Anto
pada cangkir terakhir
di bibir jendela.
biarkan rindu menuntas
: padamu.
(30 September 2011)
Hidup itu pilihan, bergantung pada isi kepala dan hati Anda dalam menjalaninya (Ririe Rengganis).
Jumat, 30 September 2011
musim gugur mampir di beranda
Lirik: Ririe Rengganis
Gambar: Greg Wuryanto
(1)
lembar-lembar rindu
memerah. luruh di beranda,
terserak. serupa pelukku,
tak mampu merengkuhmu.
(2)
semilir angin senja
membelai. lembut menyapa,
duh. serupa suaramu
pada setiap pagiku.
(3)
biarkan ia meluruh,
biarkan. tak perlu ragu.
sebab rindu ini tak lagi hijau
: padamu.
(4)
meremah rinduku
padamu. menunggu waktu
membiarkanku kembali
memelukmu.
(30 September 2011)
Gambar: Greg Wuryanto
(1)
lembar-lembar rindu
memerah. luruh di beranda,
terserak. serupa pelukku,
tak mampu merengkuhmu.
(2)
semilir angin senja
membelai. lembut menyapa,
duh. serupa suaramu
pada setiap pagiku.
(3)
biarkan ia meluruh,
biarkan. tak perlu ragu.
sebab rindu ini tak lagi hijau
: padamu.
(4)
meremah rinduku
padamu. menunggu waktu
membiarkanku kembali
memelukmu.
(30 September 2011)
Rabu, 14 September 2011
rumah
rumah bukanlah rumah,
bila ia tak mampu memberi makanan jiwa bagi setiap penghuninya.
rumah yang demikian bukanlah sebuah rumah,
melainkan hanya sebuah tempat singgah.
(6 September 2011)
bila ia tak mampu memberi makanan jiwa bagi setiap penghuninya.
rumah yang demikian bukanlah sebuah rumah,
melainkan hanya sebuah tempat singgah.
(6 September 2011)
Langganan:
Postingan (Atom)